I.
JUDUL
Struktur
Morfologi Bunga.
II.
TUJUAN
2.1
Bunga (flos) dan bagian-bagiannya.
Untuk
mengetahui bagian-bagian bunga dan mendeskripsikan bagian-bagian bunga.
2.2
Modifikasi
bagian bunga
Untuk
mengetahui berbagai modifikasi dari bunga
2.3
Bunga majemuk
Untuk mengetahui struktur dan fungsi bunga tunggal dan
bunga majemuk
2.4 Diagram bunga
Untuk mengetahui rumus bunga
menggunakan simbol-simbol dan menggambar diagram bunga
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Bunga
merupakan alat perkembangbiakan tumbuhan. Ada tumbuhan yang berbunga sempurna
dan ada yang berbunga tidak sempurna. Bunga sempurna memiliki benang sari
sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat kelamin betina. Bunga tidak
sempurna ada yang memiliki benang sari, tetapi tidak memiliki putik, bunga yang
demikian disebut bunga jantan, sementara bunga yang tidak memiliki benang sari
tetapi memiliki putik disebut bunga betina. Ada tumbuhan yang berbunga tunggal
yaitu jika pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Ada pula tumbuhan
berbunga majemuk yaitu jika pada satu tangkai terdapat banyak bunga membentuk
rangkaian atau karangan (Mulyani, 2006:34).
Bunga
adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh komposisi fitohormon
tertentu. Bunga dapat digolongkan ke dalam bunga sempurna dan tidak sempurna,
bunga sempyrna yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina sedangkan bunga
tidak semupurna tidak memiliki salah satu diantara benang sari dan putik
(Hartati, 2015:110).
Bunga
tergolong lengkap apabila terdiri dari ovarium (bakal buah), putik, benang
sari, mahkota, kelopak, dan tangkai bunga pada satu individu bunga. Posisi
kedudukan kepala putik terhadap kepala sari berperan penting dalam proses
penyerbukan (Dewi, 2015:38).
Bagian-bagian
bunga secara umum yaitu bagian-bagian yang
bersifat seperti batang atau cabang, yaitu ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhachis) yaitu bagian yang biasanya
berupa terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk. Ibu tangkai ini
dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama sekali
tidak bercabang. Tangkai bunga (pedicellus),
yaitu cabang ibu tangkai
yang mendukung bunganya. Dasar bunga (receptaculum),
yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga yang lainnya.
Daun-daun pelindung (bractea), yaitu
bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu
tangkau atau tangkai bunganya. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada
tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)
biasanya terdapat dua daun tangkai yang tegak lurus pada bidang median,
sedangkan pada tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae)
hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median. Seludang
bunga (spatha), yaitu daun pelindung
yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum
mekar. Daun-daun pembalut (bractea
involuclaris, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun
dalam suatu lingkaran. Kelopak tambahan (epicalyx),
yaitu bagian-bagian yang serupa daun berwarna hijau, tersusun dalam suatu
lingkaran dan terdapat di bawah kelopak. Daun-daun kelopak (sepalae). Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petalae) jika kelopak dan
mahkota sama bentuk dan warna. Benang-benang sari (stamina) dan daun-daun buah (carpella) (Tjitrosoepomo, 2009:126-128).
Perhiasan
bunga terdiri dari kelopak (calyx) dan mahkota (corolla). Pada beberapa
tumbuhan, terkadang ditemui adanya kelopak tambahan (epicalyx), ada juga
tumbuhan yang memiliki perhiasan bunga dimana struktur calyx dan corolla tidak
dapat dibedakan. Struktur seperti ini dikenal dengan istilah tenda bunga
(perigonium). Masing-masing struktur baik kelopak, mahkota maupun tenda bunga
terdiri dari daun-daun kelopak (sepalae), daun-daun mahkota (petalae), jumlah
daun mahkota terkadang lebih banyak daripada jumlah daun kelopak. Mahkota
berfungsi menarik serangga yang akan membantu proses penyerbukan (Rosanti,
2013:92).
Jika suatu
tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga tersebut terdapat pada
ujung batang dan jika bunganya banyak dapat sebagian bunga-bunga terdapat dalam
ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang disebut bunga tunggal,
sedangkan bunga majemuk harus dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah
bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas
terlihat bahwa diantara bunga-bunganya yang terdapat pada cabang itu terdapat
daun-daun yang berguna untuk asimilasi (Tjitrosoepomo, 2009:124-126).
Bunga majemuk
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu bunga majemuk, berbatas, tak berbatas,
dan campuran. Bunga
majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemosa, inflorescentia botryoides
atau inflorescentia centripetala)
ialah bunga majemuk yang ibu tangkainya tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin
muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga
majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia
definita) adalah bunga majemuk yang ibu tangkainya selalu ditutup suatu
bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Pada bunga majemuk
yang berbatas bunga yang mekar duku ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok
atau ibu tangkainya dan bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta)
yaitu, bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk tak
berbatas maupun bunga majemuk berbatas(Tjitrosoepomo,
2009:129-130).
Bunga majemuk
tak berbatas (inflorescentia racemosa,
inflorescentia botryoides atau inflorescentia
centripetala) dibedakan menjadi dua, yaitu ibu tangkainya tidak bercabang
dan ibu tangkainya bercabang. Jika ibu
tangkainya tidak bercabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung
terdapat pada ibu tangkainya. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang dibagi menjadi
beberapa tipe yaitu tipe tandan
(racemus atau botrys) jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya, bulir (spica) seperti tandan tetapi
bunga tidak bertangkai, untai
atau bunga lada (amentum), seperti
bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal,
dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan dan yang betina
menjadi buah), tongkol
(spadix), seperti bulir tetapi ibu
tangkai besar, tebal,
dan seringkali berdaging. Pada bunga tongkol seringkali terdapat seludang bunga
yang warnanya menarik berfungsi untuk menarik
serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini.
Pada sebuah tongkol bunga betinanya terdapat di atas sedangkan bunga jantannya
berada di bawah dan diantara jenis jenis bunga itu seringkali terdapat
bunga-bunga yang mandul (Tjitrosoepomo,
2009:132).
Bunga payung (umbella), yaitu bunga majemuk tak
berbatas yang dari ujung ibu tangkainya bercabang-cabang yang sama panjang.
Masing-masing cabang terdapat daun pelindung pada pangkalnya. Pada bunga payung
cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi cara percabangan tangkainya,
sehingga terjadi bunga payung yang bertingkat yang disebut bunga payung
majemuk. Bunga cawan (corymbus atau anthodium) yaitu suatu bunga majemuk
yang ibu tangkainya lalu menyebar dan merata, sehingga menyerupai bentuk
seperti cawan dan pada bagian inilah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal
bunga majemuk biasanya terdapat daun-daun pembalut (involucrum). Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu, bunga
pita yang mandul dan terdapat disepanjang tepi cawan yang disebut bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali
mempunyai mahkota yang berbentuk pita sehingga disebut bunga pita (flos ligulatus). Bunga tabung yaitu
bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos discri), seringkali kecil dan seperti tabung. Pada bunga inilah terdapat dua
jenis kelamin. Bunga bongkol
(capitulum) yaitu suatu bunga majemuk
yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun pembalut dan ujung ibu tangkainya biasanya
membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya terlihat seperti bola.
Bunga-bunga yang duduk dibagian membengkak tersebut seringkali mempunyai sisik
(polea) pada pangkal. Bunga periuk (hypanthodium) yang dibedakan dalam dua
bentuk yaitu ujung ibu tangkai menebal, berdaging, yang menyerupai seperti
gada, sedangkan bunganya terdapat pada seluruh bagian yang menebal. Ujung ibu
tangkai menebal berdaging, membentuk badan menyerupai periuk sehingga
bunga-bunga terdapat didalam periuk dan sama sekali tidak tampak dari luar (Tjitrosoepomo, 2009:133-135).
IV.
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.1
Alat dan Bahan
4.1.1
Bahan
4.1.1.1
Bunga (flos) dan bagian-bagiannya
a. Kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
b. Bunga turi (Sesbania
grandiflora)
c. Kastuba (Euphorbia
mili)
4.1.1.2
Modifikasi
bagian bunga
a. Bunga kana (Cana
sp.)
b. Bunga anggrek (Dendrobium
sp.)
c. Bunga bugenvil (Bougainvillea
spectabilis)
d. Bunga sirsat (Annona
muricata)
4.1.1.3 Bunga majemuk
a. Bunga kembang merak (Caesalpinea pulcherima)
b. Bunga sirih (Piper
betle)
c. Bunga matahari (Helianthus
annuus)
d. Bunga petai cina (Leucaena
glauca)
e. Bunga beringin (Ficus
sp.)
f. Bunga mangga (Mangifera
indica)
g. Bunga anthurium (Anthurium
sp.)
h. Bunga melati (Jasminum
sambac)
i. Bunga buntut tikus (Heliotropium indicum)
j. Bunga jadam (Rheo
discolor)
4.1.1.4 Diagram bunga
a. Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis sp.)
b. Bunga anggrek (Dendrobium
sp.)
c. Bunga jantan dan betina waluh (Cucurbita moschata)
d. Bunga tasbih (Canna
sp.)
e. Bunga pepaya jantan dan betina (Carica papaya)
4.1.2
Alat
Alat tulis menulis.
V.
HASIL PENGAMATAN
(Bisa dilihat dalam Lembar Kerja Mahasiswa halaman 61-79).
VI.
PEMBAHASAN
Bagian-bagian
bunga secara umum yaitu bagian-bagian yang
bersifat seperti batang atau cabang, yaitu ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhachis) yaitu bagian yang biasanya
berupa terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk. Ibu tangkai ini
dapat bercabang, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, dapat pula sama sekali
tidak bercabang. Tangkai bunga (pedicellus),
yaitu cabang ibu tangkai
yang mendukung bunganya. Dasar bunga (receptaculum),
yaitu ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga yang lainnya.
Daun-daun pelindung (bractea), yaitu
bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu
tangkau atau tangkai bunganya. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada
tumbuhan biji belah (dicotyledoneae)
biasanya terdapat dua daun tangkai yang tegak lurus pada bidang median,
sedangkan pada tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae)
hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median. Seludang
bunga (spatha), yaitu daun pelindung
yang besar, yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum
mekar. Daun-daun pembalut (bractea
involuclaris, involucrum), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun
dalam suatu lingkaran. Kelopak tambahan (epicalyx),
yaitu bagian-bagian yang serupa daun berwarna hijau, tersusun dalam suatu
lingkaran dan terdapat di bawah kelopak. Daun-daun kelopak (sepalae). Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petalae) jika kelopak dan
mahkota sama bentuk dan warna. Benang-benang sari (stamina) dan daun-daun buah (carpella).
Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja, biasanya bunga
tersebut terdapat pada ujung batang dan jika bunganya banyak dapat sebagian
bunga-bunga terdapat dalam ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau
cabang disebut bunga tunggal, sedangkan bunga majemuk harus dibedakan dari
cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan
sejumlah bunga di ketiak jelas terlihat bahwa diantara bunga-bunganya yang terdapat
pada cabang itu terdapat daun-daun yang berguna untuk asimilasi.
Pada praktikum bagian-bagian bunga melakukan pengamatan pada bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga turi (Sesbania grandiflora), dan bunga kastuba (Euphorbia mili). Pada bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), dapat diketahui bunga sepatu termasuk ke
dalam bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur yang lengkap,
bunga sepatu termasuk bunga hermaprodit karena memiliki dua alat kelamin
sekaligus yaitu putik dan benang sari. Bunga sepatu memiliki beberapa bagian
yaitu tangkai bunga, kelopak tambahan yang tidak berlekatan dan berjumlah
tujuh, kelopak asli yang berlekatan, mahkota bunga yang berjumlah lima dan
tidak berlekatan, tangkai kepala sari dan benang sari yang berwarna kuning,
tangkai kepala putik yang berwarna merah dan kepala putik yang berwarna merah
gelap yang berjumlah lima dan bakal bijiyang berada di dalam dan dilindungi
oleh columna.
Pada bunga turi (Sesbania
grandiflora), berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada bunga turi
termasuk ke dalam bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur
yang lengkap, bunga turi termasuk bunga hermaprodit karena memiliki dua alat
kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari. Bunga turi memiliki beberapa
bagian yaitu sayap (ala), lunas atau (carina) yang berlekatan, dan bendera
(vexillum) adalah bagian terlebar dari bunga turi. Bunga turi juga mempunyai
dua kelopak yang berlekatan, tangkai bunga, memiliki sembilan benang sari yang
letaknya terpisah, dan memiliki putik yang letaknya terpisah. Pada pengamatan
bunga kastuba (Euphorbia mili)
termasuk bunga yang tidak lengkap karena tidak memiliki mahkota dan kelopak
tetapi memiliki daun pemikat yang berfungsi untuk memikat serangga untuk
membantu dalam proses penyerbukan, bunga kastuba memiliki tangkai benang sari,
stigma, kepala sari, tenda bunga yang terletak di bagian dalam, daun pemikat,
stylus, kelenjar madu, ovulum atau bakal bijiyang terletak di bagian dalam, dan
tangkai bunga (pedicellus).
Pada praktikum modifikasi bagian bunga, melakukan pengamatan pada
beberapa bunga yaitu bunga kana (Canna
sp.), Anggrek (Dendrobium sp.), bunga
bugenvil (Bougainvillea spectabilis),
dan bunga sirsat (Annona muricata). Pada bunga kana (Canna sp.) merupakan bunga yang mengalami modifikasi pada
benangsari karena benangsari pada bunga kana menyerupai mahkota bunga, mahkota
bunga pada bunga kana terletak di bagian bawah benang sari sedangkan putik
terletak di tengah tengah-tengah benang sari, bunga kana memiliki beberapa
bagian yaitu tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, benangsari fertil dan
steril, putik dan mahkota. Berdasarkan bagian-bagiannya bunga kana termasuk
bunga lengkap karena memiliki perhiasan dan alat kelamin bunga. Bunga ini
termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus). Pada bunga
anggrek (Dendrobium sp.), mengalami
modifikasi pada daun pemikat, bunga ini termasuk bunga tidak sempurna karena
tidak memiliki mahkota maupun kelopak, bunga anggrek memiliki beberapa bagian
yaitu pada lingkaran dalam memiliki 2 daun pemikat, pada lingkara luar memiliki
3 daun pemikat, putik, dasar bunga, tangkai bunga, dan benang sari yang melekat
pada daun pemikat.
Pada bunga bugenvil (Bougainvillea
spectabilis), bunga ini mengalami modifikasi pada tenda bunga dan daun
pemikat, adanya daun pemikat menggantikan fungsi mahkota, bunga ini memiliki
beberapa bagian yaitu tangkai bunga, dasar bunga, daun pemikat yang berjumlah 3
yang berfungsi untuk memikat serangga, tenda bunga berjumlah 3, dan benang sari
dan putik yang berada di dalam tenda bunga. Bunga sirsat (Annona muricata), merupakan bunga berjenis bunga tunggal, bagian
bunga terusun spiral atau terpencar dalam lingkaran dan termasuk bunga tidak
lengkap. Bunga sirsat mengalami modifikasi pada tenda bunga, bunga ini memiliki
beberapa bagian yaitu tenda bunga pada lingkaran luar berjumlah 3, tenda bunga
pada lingkaran dalam berjumlah 3, putik yang berada di dalam tenda bunga, dan
benang sari berupa bulu-bulu berwarna hitam yang jumlahnya sangat banyak, dan
tangkai bunga.
Bunga majemuk
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu bunga majemuk, berbatas, tak berbatas,
dan campuran. Bunga
majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemosa, inflorescentia botryoides
atau inflorescentia centripetala)
ialah bunga majemuk yang ibu tangkainya tumbuh terus, dengan cabang-cabang yang
dapat bercabang lagi atau tidak, dan mempunyai susunan “acropetal” (semakin
muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai), dan bunga-bunga pada bunga
majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia
definita) adalah bunga majemuk yang ibu tangkainya selalu ditutup suatu
bunga, jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Pada bunga majemuk
yang berbatas bunga yang mekar duku ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok
atau ibu tangkainya dan bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta)
yaitu, bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk tak
berbatas maupun bunga majemuk berbatas.
Bunga majemuk
tak berbatas (inflorescentia racemosa,
inflorescentia botryoides atau inflorescentia
centripetala) dibedakan menjadi dua, yaitu ibu tangkainya tidak bercabang
dan ibu tangkainya bercabang. Jika ibu
tangkainya tidak bercabang, sehingga bunga (bertangkai atau tidak) langsung
terdapat pada ibu tangkainya. Ibu tangkai tidak bercabang-cabang dibagi menjadi
beberapa tipe yaitu tipe tandan
(racemus atau botrys) jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu tangkainya, bulir (spica) seperti tandan tetapi
bunga tidak bertangkai, untai
atau bunga lada (amentum), seperti
bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal,
dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan dan yang
betina menjadi buah), tongkol
(spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai
besar, tebal, dan seringkali
berdaging. Pada bunga tongkol seringkali terdapat seludang bunga yang warnanya menarik berfungsi untuk menarik
serangga, juga merupakan perangkap bagi serangga yang mengunjungi bunga ini.
Pada sebuah tongkol bunga betinanya terdapat di atas sedangkan bunga jantannya
berada di bawah dan diantara jenis jenis bunga itu seringkali terdapat
bunga-bunga yang mandul.
Bunga payung (umbella), yaitu bunga majemuk tak
berbatas yang dari ujung ibu tangkainya bercabang-cabang yang sama panjang.
Masing-masing cabang terdapat daun pelindung pada pangkalnya. Pada bunga payung
cabang-cabang ibu tangkai masing-masing dapat mengulangi cara percabangan
tangkainya, sehingga terjadi bunga payung yang bertingkat yang disebut bunga
payung majemuk. Bunga cawan (corymbus atau
anthodium) yaitu suatu bunga majemuk
yang ibu tangkainya lalu menyebar dan merata, sehingga menyerupai bentuk
seperti cawan dan pada bagian inilah tersusun bunga-bunganya. Pada pangkal
bunga majemuk biasanya terdapat daun-daun pembalut (involucrum). Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu, bunga
pita yang mandul dan terdapat disepanjang tepi cawan yang disebut bunga pinggir (flos marginalis), yang seringkali
mempunyai mahkota yang berbentuk pita sehingga disebut bunga pita (flos ligulatus). Bunga tabung yaitu
bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos discri), seringkali kecil dan seperti tabung. Pada bunga inilah terdapat dua
jenis kelamin. Bunga bongkol
(capitulum) yaitu suatu bunga majemuk
yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun pembalut dan ujung ibu tangkainya biasanya
membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya terlihat seperti bola.
Bunga-bunga yang duduk dibagian membengkak tersebut seringkali mempunyai sisik
(polea) pada pangkal. Bunga periuk (hypanthodium) yang dibedakan dalam dua
bentuk yaitu ujung ibu tangkai menebal, berdaging, yang menyerupai seperti
gada, sedangkan bunganya terdapat pada seluruh bagian yang menebal. Ujung ibu
tangkai menebal berdaging, membentuk badan menyerupai periuk sehingga
bunga-bunga terdapat didalam periuk dan sama sekali tidak tampak dari luar.
Berdasarkan
ibu tangkai bercabang-cabang yang cabangnya dapat
bercabang lagi, dibedakan dalam beberapa golongan, yaitu malai (panicula) ibu tangkainya mempunyai
cabang secara monopodial, begitu pula cabang-cabangnya. Malai dapat dikatakan
sebagai tandan majemuk. Malai rata (corymbus
ramosus) ibu tangkai mengadakan
percabangan,
begitu pula cabangnya, sehingga cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian
rupa sehingga seakan-akan pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang
datar atau agak melengkung. Bunga payung majemuk (umbella composita) yaitu suatu bunga payung yang bersusun, atau
dapat dikatakan sebagai bunga payung yang bagiannya berupa suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan
yang pertama terdapat daun-daun pembalut (involucrum),
begitu pula cabangnya hanya saja lebih kecil (involucellum). Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu
tangkainya bercabang-cabang yang masing-masing cabangnya merupakan bagian
seperti susunan tongkol pula. Bulir majemuk yaitu jika ibu tangkai
bercabang-cabang dan masing-masing tangkai cabangnya mendukug bunga-bunga dengan susunan seperti
bulir.
Bunga majemuk
berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga, inflorescentia definita) terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu anak payung menggarpu (dichasium)
yaitu pada ujung tangkai terdapat satu bunga dan di bawahnya terdapat dua
cabang yang sama panjangnya, yang
masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Bunga yang mekar terlebih
dahulu yaitu bunga yang terdapat
pada ujung ibu tangkainya. Bunga tangga atau bunga bercabang seling (cincinnus) yaitu suatu bunga majemuk
yang ibu tangkainya bercabang dan selanjutnya cabang-cabangnya bercabang lagi tetapi
hanya satu cabang saja yang arahnya berganti-ganti ke kiri dan ke kanan. Bunga
sekerup (bostryx), ibu tangkai
bercabang-cabang tetapi setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang, yang
semuanya ke kiri atau ke kanan dan cabang yang satu berturur-turut membentuk
sudut 90֯ sehingga jika mengikuti arah percabangan akan terjadi gerakan seperti sekerup atau
spiral. Bunga sabit (drepanium)
seperti bunga sekerup tetapi percabangan terletak pada satu bidang sehingga
seluruhnya nampak seperti sabit. Bunga kipas (rhipidium) seperti bunga bercabang seling, semua cabang terletak
pada satu bidang dan cabang tidak sama panjang, sehingga semua bunga pada bunga
majemuk itu terdapat pada tempat yang sama tingginya. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta) seperti ibu tangkai mengadakan percabangan seperti pada
suatu malai, tetapi cabang-cabangnya bersifat seperti malai rata.
Terdapat
beberapa lain-lain tipe bunga majemuk
yaitu, gubahan semu atau karangan semu (verticillaster) pada bunga ini ibu
tangkainya seperti berbuku-buku, dan pada buku-bukunya terdapat bunga yang
tersusun berkarang, tetapi
pada tempat di ibu tangkai yang sama tinggi ada beberapa cabang yang
masing-masing cabang itu merupakan suatu anak payung. Lembing (anthela), yaitu jika cabang-cabang ibu tangkai yang
sebelah bawah jauh lebih panjang daripada ibu tangkai dan cabang-cabang yang
ada di atasnya. Tukal (glomerulus) yaitu suatu bunga majemuk
yang bersifat berbatas (cymosus) dan terdiri atas bunga-bunga
kecil tidak bertangkai yang tersusun rapat pada cabang-cabang bunga majemuknya.
Berkas (fasciculus) yaitu suatu bunga majemuk
yang bersifat berbatas (cymosus) dengan
ibu tangkai yang pendek bunga
lebih besar daripada bunga pada tukal, dan
mempunyai
tangkai yang tidak sama panjang.
Pada
praktikum bunga majemuk melakukan pengamatan pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima), bunga sirih (Piper betle), bunga matahari (Helianthus annuus), bunga petai cina (Leucaena glauca), bunga beringin (Ficus sp.), bunga mangga (Mangifera indica), bunga anthurium (Anthurium sp.), bunga melati (Jasminum sambac), bunga buntut tikus (Heliotropium indicum), dan bunga jadam (Rheo discolor). Pada pengamatan pertama
melakukan pengamatan pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherima), pada bunga kembang merak merupakan tipe
bunga majemuk tak berbatas tipe tandan karena tangkai bunganya sangat terlihat
jelas dan langsung duduk pada ibu tangkainya. Pada setiap cabang hanya terdapat
satu bunga semakin ke atas bunganya semakin muda atau masih kuncup. Bunga
kembang merak ini memiliki beberapa bagian yaitu ibu tangkai bunga, tangkai
bunga, kelopak, mahkota, putik dan benangsari. Dilihat dari bagian-bagiannya
bunga merak termasuk ke dalam bunga lengkap karena memiliki perhiasan dan alat
kelamin bunga. Bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin dua
(hermaphroditus), perhiasan bunga ini terdiri dari mahkota bunga yang berwarna
mencolok untuk menarik perhatian serangga dan kelopak bunga yang mendukung
bagian bunga yang lain. Sifat bunga ini tumbuh mekar dari luar ke dalam.
Pada
bunga sirih (Piper betle), bunga ini
merupakan bunga majemuk tak berbatas tipe untai yaitu ibu tangkainya hanya
mendukung satu alat kelamin saja sehingga dapat diketahui bahwa bunga sirih
merupakan bunga berkelamin tunggal yaitu berkelamin jantan. Bunga sirih ini
hanya memiliki beberapa bagian yaitu ibu tangkai, tangkai bunga dan bunga
jantan, bunga betina pada sirih akan menjadi buah kemudian runtuh dan akan
tumbuh menjadi sirih. Pada bunga matahari (Helianthus
annuus), bunga ini termasuk bunga majemuk tak berbatas tipe cawan karena
ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga berbentuk seperti cawan dan
pada bagian cawan inilah bunga tersusun. Pada pangkal bunga matahari terdapat
daun pembalut dan kelopak. Pada bunga ini terdapat dua jenis bunga yaitu bunga
steril dan bunga fertil. Bunga matahari memiliki beberapa bagian yaitu tangkai
bunga, bunga fertil, bunga steril, sayap, ovarium, daun mahkota yang sangat
kecil, kepala sari, kepala putik, kelopak dan daun pembalut.
Pada
bunga petai cina (Leucaena glauca),
bunga ini termasuk bunga majemuk tak berbatas tipe bongkol karena bentuknya
menyerpai bunga cawan tetapi tanpa daun pembalut, biasanya ibu tangkai akan
membengkak sehingga berbentuk seperti bola. Bunga petai cina memiliki beberapa
bagian yaitu ibutangkai bunga, kelopak, ovary, kepala sari dan kepala putik.
Pada bunga beringin (Ficus sp.),
bunga ini termasuk bunga majemuk tak terbatas tipe periuk karena ujung ibu
tangkai menebal dan berdaging membentuk badan yang menyerupai periuk. Bunga
pada beringin terletak di dalam buah dan tidak dapat terlihat dari luar, bunga
ini memiliki beberapa bagian yaitu dasar bunga dan bunga majemuk. Pada bunga
mangga (Mangifera indica), bunga ini
termasuk bunga majemuk tak berbatas tipe malai karena ibu tangkai mengadakan
percabangan secara monopodial dan cabang-cabang seringkali memperlihatkan
bentuk kerucut atau limas. Bunga ini memiliki beberapa bagian yaitu ibu tangkai
bunga, anak tangkai bunga, tangkai bunga, mahkota, kelopak, ovary, benangsari
dan putik. Dilihat dari bagian-bagiannya bunga mangga termasuk ke dalam bunga
banci atau berkelamin dua (hermaphroditus).
Pada
bunga anthurium termasuk kedalam bunga majemuk tak berbatas tipe tongkol
seperti bulir, ibu tangkai hanya mendukung bunga yang berkelamin tunggal dan
runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, sedangkan bunga
betina menjadi buah). Bunga anthurium memiliki beberapa bagian yaitu ibu
tangkai bunga, seludang bunga yaitu daun pelindung yang besar, yang berfungsi
untuk melindungi bunga, bunga jantan saat dipegang terasa kasar dan berada di
bagian bawah, sedangkan bunga betina saat dipegang halus dan berada di bagian
atas. Pada bunga melati (Jasminum sambac),
bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas tipe anak payung menggarpu karena
pada ujung ibu tangkai terdapat satu bunga da di bagian bawahnya terdapat dua
cabang yang sama panjangnya yang masing-masing mendukung satu bunga pada bagian
ujungnya, bunga yang pertamakali mekar yaitu bunga yang terletak pada bagian
ujung ibu tangkainya, bunga ini memiliki beberapa bagian yaitu ibu tangkai,
tangkai bunga, mahkota, kelopak, putik yang berada di bagian dalam dan
benangsari, bunga ini termasuk bunga lengkap karena memiliki perhiasan dan alat
kelamin bunga, bunga ini termasuk ke dalam bunga banci atau berkelamin dua
(hermaphroditus).
Pada bunga jadam (Rheo discolor),
bunga ini termasuk bunga majemuk berbatas tipe berkas dengan ibu tangkai yang
pendek dan bunga lebih besar dari tukal, mempunyai tangkai yang tidak sama
panjang dan warnanya menarik, bunga ini memiliki beberapa bagian yaitu ibu
tangkai bunga, daun tangkai bunga, seludang bunga ada dua, kelopak, putik dan
benang sari. Dilihat dari bagian-bagiannya bunga jadam termasuk ke dalam bunga
banci atau berkelamin dua (hermaphroditus). Pada bunga buntut tikus (Heliotropium indicum), bunga ini
termasuk bunga majemuk terbatas tipe tangga atau bunga berseling yaitu pada ibu
tangkainya bercabang dan setiap kali bercabang hanya terbentuk satu cabang saja
yang arahnya berganti ke kiri dan ke kanan. Bunga ini hanya memiliki dua bagian
yaitu ibu tangkai dan tangkai bunga. Pada bunga kastuba (Euphorbia mili), termasuk bunga majemuk berbatas tipe bunga tangga dengan
ibu tangkai bercabang dan setiap percabangan hanya terbentuk satu cabang saja
yang arahnya bergantian ke kiri dan ke kanan. Bunga ini termasuk bunga yang
tidak lengkap karena tidak memiliki mahkota dan kelopak tetapi memiliki daun
pemikat yang berfungsi untuk memikat serangga untuk membantu dalam proses
penyerbukan, bunga kastuba memiliki tangkai benang sari, stigma, kepala sari,
tenda bunga yang terletak di bagian dalam, daun pemikat, stylus, kelenjar madu,
ovulum atau bakal bijiyang terletak di bagian dalam, dan tangkai bunga (pedicellus).
Pada praktikum diagram bunga melakukan pengamatan dan menggambar diagram
bunga pada bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis), bunga waluh (Cucurbita
moschata), bunga anggrek (Dendrobium
sp.), bunga tasbih (Canna sp.), dan
bunga pepaya (Carica papaya). Pada
bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),
diketahui berjenis kelamin ganda atau hermaprodit karena dalam satu bunga
memiliki 2 alat kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari yang terletak
dalam satu tangkai, jika dilihat dari bentuk dan susunannya dapat diketahui
jika bunga sepatu bersimetri banyak (actinomorphus) dan memiliki kelopak
tambahan (epicalyx) yang tidak berlekatan dan berjumlah tujuh, memiliki kelopak
(calyx) yang berlekatan berjumlah 5, memiliki mahkota bunga (corolla) yang
berjumlah 5 dan tidak berlekatan, memiliki benang sari dengan jumlah yang tak
terhingga dan putik berjumlah 5 berlekatan dan menumpang. Rumus bunga sepatu
yaitu
Pada bunga waluh (Cucurbita
moschata) termasuk bunga yang memiliki dua jenis bunga yaitu jantan dan
betina, jika dilihat dari bentuk dan
susunannya dapat diketahui jika bunga waluh bersimetri banyak (actinomorphus), pada
bunga waluh betina memiliki kelopak (calyx) yang tidak berlekatan yang
berjumlah 5, memiliki mahkota bunga (corolla) yang berlekatan berjumlah 5, dan
putik yang berjumlah 3 berlekatan dan tenggelam. Pada bunga waluh jantan
memiliki kelopak (calyx) yang tidak berlekatan yang berjumlah 5, memiliki mahkota
bunga (corolla) yang berlekatan berjumlah 5, dan benang sari yang berlekatan
dan berjumlah tak hingga. Pada bunga anggrek (Dendrobium sp.) diketahui berjenis kelamin ganda atau hermaprodit
karena dalam satu bunga memiliki 2 alat kelamin sekaligus yaitu putik dan
benang sari terletak pada satu tangkai, jika dilihat dari bentuk dan susunannya
dapat diketahui jika bunga anggrek bersimetri tunggal, memiliki tenda bunga
bagian luar berlekatan berjumlah 3 dan tenda bunga bagian dalam tidak
berlekatan berjumlah 2, memiliki benang sari yang berlekatan dan jumlahnya tak
terhingga dan putik berlekatan berjumlah 3 dan menumpang dalam satu tangkai.
Pada bunga kana (Canna sp.)
diketahui berjenis kelamin ganda atau hermaprodit karena dalam satu bunga
memiliki 2 alat kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari, jika dilihat
dari bentuk dan susunannya dapat diketahui jika bunga kana bersimetri tunggal,
mempunyai kelopak (calyx) yang tidak berlekatan berjumlah 3, mempunyai mahkota
bunga (corolla) berjumlah 3 dan tidak berlekatan, mempunyai benang sari fertil
yang tidak berlekatan berjumlah 4 dan benang sari steril berjumlah 1, putik terletak
bebas berjumlah 1 dan terletak dalam satu tangkai. Pada pepaya (Carica papaya) memiliki 2 bunga yaitu
jantan dan betina, jika dilihat dari bentuk dan susunannya dapat diketahui jika
bunga pepaya bersimetri banyak (actinomorphus), pada bunga betina, memiliki
kelopak (calyx) berjumlah 5 tidak berlekatan, memiliki mahkota bunga (corolla)
berjumlah 5 tidak berlekatan, tidak memiliki benang sari dan mempunyai putik yang
berjumlah 5 menumpang dan tidak terletak pada satu tangkai. Pada bunga jantan,
memiliki kelopak (calyx) berjumlah 5
tidak berlekatan, memiliki mahkota bunga (corolla) berjumlah 5 tidak
berlekatan, mempunyai benang sari berjumlah 5 tidak berlekatan, dan tidak
memiliki putik.
VII. PENUTUP
7.1
Kesimpulan
Bagian-bagian bunga secara umum yaitu ibu tangkai bunga, tangkai bunga,
dasar bunga, daun pelindung, daun tangkai, seludang bunga, daun-daun pembalut,
kelopak tambahan, daun-daun kelopak, daun-daun mahkota, daun-daun tenda bunga,
benang sari, dan daun buah. Berdasarkan jumlah bunga yang ada pada suatu
tumbuhan dibagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbunga tunggal dan bunga majemuk.
Bunga dapat mengalami modifikasi pada beberapa bagian, pada pengamatan
yang telah dilakukan, dapat diketahui bunga kana mengalami modifikasi pada
benang sari, bunga anggrek mengalami modifikasi pada tenda bunga, bunga
bugenvil mengalami modifikasi pada daun pemikat dan tenda bunga, dan bunga
sirsat mengalami modifikasi pada tenda bunga.
Bunga majemuk tak berbatas dibagi lagi dalam beberapa tipe yaitu tipe
tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, dan tipe periuk.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa bunga kembang
merak termasuk bunga majemuk tipe tandan, bunga sirih tipe tongkol, bunga matahari
tipe cawan, bunga petai cina tipe bongkol, bunga anthurium tipe tongkol, bunga
melati tipe anak payung menggarpu, bunga mangga tipe malai, bunga jadam tipe
berkas, dan bunga buntut tikus tipe tangga. Pada penulisan rumus bunga dan
penggambaran diagram bunga menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai tanda
pengenal dari setiap bagian bunga.
7.2
Saran
- Diharapkan
sebelum praktikum dilakukan, praktikan harus sudah mempelajari apa yang akan
dipraktikumkan agar memperlancar jalannya praktikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar